Pages

Senin, 20 Januari 2014

Semut Merah Tak Berarah

Semut Merah Tak Berarah

Mutia Rahmi

Semut merah itu berjalan dan terus berjalan dengan tertatih menitih di tepian dahan pohon. Semut merah kecil itu tak kuasa menahan lelah, ia seakan berjalan tanpa menapakkan kaki-kaki kecilnya.. tapi siapa yang tau? Siapa yang akan memperdulikannya? Dia hanyalah semut merah kecil yang tak berdaya..
Semut merah kecil itu menghentikan sejenak perjalanannya. Perjalanan yang entah kemana tujuannya. Ia sama sekali tak tau kemana kaki kecil itu akan melangkah. Pikirannya hanyalah berjalan dan terus berjalan, karna ia tak ingin berhenti ditengah jalan meski sesungguhnya ia tak pernah tau kemana ia akan pergi dan apa yang akan ia temui.
Taukah kamu andai semut merah itu tahu ia layaknya manusia yang tak punya tujuan hidup. Menjalani kehidupan hanya mengalir seperti air yang terus mengikuti alirannya, aliran yang bahkan melewati saluran besar, bahkan menerobos celah terkecil sekalipun mampu ia lakukan tapi? Tapi apa? Ia hanya melakukannya tanpa ia tau apa gunanya ia melakukan hal seperti itu.
Semut yang malang dan lebih lagi ketika ia harus menghadapi itu semua sendirian. Sendiri tanpa siapapun. Melewati celah tersempit dihimpitan bebatuan besar dan gelombang air besar yang menghadangnya kala badai hujan menerpanya diperjalanan itu.
Aku.. yah aku. Itulah aku. mungkin semut merah itu aku. Yang hanya terdiam ditengah kemeriahan tawa mereka dan kesepian ditengah keramaian, bahkan merasakan dingin ditengah kehangatan kasih sayang mereka. Hidup ini hanya seakan mengikuti alurnya saja tapi apalah daya aku hanya aku. Orang biasa yang tak mampu menciptakan tujuan hidupku. Karna apa? Aku selalu mengikuti aturan mereka yang seolah mengerti aku tapi, sebenarnya hanya akulah yang mengerti diriku sendiri. Takkan ada yang mampu memahami aku seberapa lama dan seberapa dekat pun mereka.
Mungkin aku punya tujuan itu tapi aku hanya semut merah kecil yang takkan pernah mampu bertahan kala badai itu menerpa.. berlindung dibawah dedaunan pohon yang juga bolong karna ulat-ulat kelaparan memakannya. Tujuan hanyalah hal yang semu. Takkan mampu aku meraihnya kaki kecil ini pun telah lelah untuk melangkah tanpa tau untuk apa aku langkahkan kaki ini.
Bisikan pun seolah terdengar seperti teriakan. Mengapa? Suara kecil itu menggema dalam kesepianku. Seolah berada diujung jurang, tepian yang curam membuatku terpikir hal yang mungkin akan membuatku bahagia.. apa? Yah, terjun bebas ke jurang itu menepi dari keramaian dan teriakkan semu yang selalu menghantui ku. Tapi tidak! Aku tidak ingin mengakhiri perjalananku.. semut merah yang tak pernah tau kemana kaki kecilnya ia langkahkan saja tak ingin berhenti karna ia tau tujuan itu berada didepannya dan selalu maju setiap ia melangkahkan kaki kecilnya..
Meski ia takkan mampu meraih tujuan itu, tapi ia percaya perjalanan panjang yang ia lalui akan menjadikannya kuat menghadapi terpaan badai dan ia takkan pernah lagi kedinginan karna berteduh dibawah daun-daun bolong itu karna perjalanannya. Terus berjalan dan ia berteduh dibawah dedaunan yang akan berganti seiring perjalanan kaki kecilnya itu. ;)


Keisengan saja -_- .. tapi tetap mampu memberikan pembelajaran dalam hidup.. teruslah berjalan dan jangan pernah lelah meskipun kau tak tau kemana kaki itu kan melangkah, biarkan kaki itu melangkah kemana pun ia mau.. tak ada yang membatasi diri kita kecuali kita sendiri karna tak ada yang mampu memahami kita melebihi pemahaman kita terhadap diri kita sendiri :D