Mutia Rahmi
Semut merah
itu berjalan dan terus berjalan dengan tertatih menitih di tepian dahan pohon.
Semut merah kecil itu tak kuasa menahan lelah, ia seakan berjalan tanpa
menapakkan kaki-kaki kecilnya.. tapi siapa yang tau? Siapa yang akan
memperdulikannya? Dia hanyalah semut merah kecil yang tak berdaya..
Semut merah
kecil itu menghentikan sejenak perjalanannya. Perjalanan yang entah kemana
tujuannya. Ia sama sekali tak tau kemana kaki kecil itu akan melangkah.
Pikirannya hanyalah berjalan dan terus berjalan, karna ia tak ingin berhenti
ditengah jalan meski sesungguhnya ia tak pernah tau kemana ia akan pergi dan
apa yang akan ia temui.
Taukah kamu
andai semut merah itu tahu ia layaknya manusia yang tak punya tujuan hidup.
Menjalani kehidupan hanya mengalir seperti air yang terus mengikuti alirannya,
aliran yang bahkan melewati saluran besar, bahkan menerobos celah terkecil
sekalipun mampu ia lakukan tapi? Tapi apa? Ia hanya melakukannya tanpa ia tau
apa gunanya ia melakukan hal seperti itu.
Semut yang
malang dan lebih lagi ketika ia harus menghadapi itu semua sendirian. Sendiri
tanpa siapapun. Melewati celah tersempit dihimpitan bebatuan besar dan
gelombang air besar yang menghadangnya kala badai hujan menerpanya diperjalanan
itu.
Aku.. yah aku.
Itulah aku. mungkin semut merah itu aku. Yang hanya terdiam ditengah kemeriahan
tawa mereka dan kesepian ditengah keramaian, bahkan merasakan dingin ditengah
kehangatan kasih sayang mereka. Hidup ini hanya seakan mengikuti alurnya saja
tapi apalah daya aku hanya aku. Orang biasa yang tak mampu menciptakan tujuan
hidupku. Karna apa? Aku selalu mengikuti aturan mereka yang seolah mengerti aku
tapi, sebenarnya hanya akulah yang mengerti diriku sendiri. Takkan ada yang
mampu memahami aku seberapa lama dan seberapa dekat pun mereka.
Mungkin aku
punya tujuan itu tapi aku hanya semut merah kecil yang takkan pernah mampu
bertahan kala badai itu menerpa.. berlindung dibawah dedaunan pohon yang juga
bolong karna ulat-ulat kelaparan memakannya. Tujuan hanyalah hal yang semu.
Takkan mampu aku meraihnya kaki kecil ini pun telah lelah untuk melangkah tanpa
tau untuk apa aku langkahkan kaki ini.
Bisikan pun
seolah terdengar seperti teriakan. Mengapa? Suara kecil itu menggema dalam
kesepianku. Seolah berada diujung jurang, tepian yang curam membuatku terpikir
hal yang mungkin akan membuatku bahagia.. apa? Yah, terjun bebas ke jurang itu
menepi dari keramaian dan teriakkan semu yang selalu menghantui ku. Tapi tidak!
Aku tidak ingin mengakhiri perjalananku.. semut merah yang tak pernah tau
kemana kaki kecilnya ia langkahkan saja tak ingin berhenti karna ia tau tujuan
itu berada didepannya dan selalu maju setiap ia melangkahkan kaki kecilnya..
Meski ia
takkan mampu meraih tujuan itu, tapi ia percaya perjalanan panjang yang ia
lalui akan menjadikannya kuat menghadapi terpaan badai dan ia takkan pernah
lagi kedinginan karna berteduh dibawah daun-daun bolong itu karna
perjalanannya. Terus berjalan dan ia berteduh dibawah dedaunan yang akan
berganti seiring perjalanan kaki kecilnya itu. ;)
Keisengan saja
-_- .. tapi tetap mampu memberikan pembelajaran dalam hidup.. teruslah berjalan
dan jangan pernah lelah meskipun kau tak tau kemana kaki itu kan melangkah,
biarkan kaki itu melangkah kemana pun ia mau.. tak ada yang membatasi diri kita
kecuali kita sendiri karna tak ada yang mampu memahami kita melebihi pemahaman
kita terhadap diri kita sendiri :D