A
|
wal kita bertemu, kita tak saling mengenal.
Waktu yang bergulir merangkai cerita demi cerita. Canda tawa dan kesedihan
membangun keakraban diantara kita. Ku amati dirimu dari kejauhan, sejauh jarak
mejamu ke mejaku. Jika ku pandang kedepan, yang terlihat hanya punggungmu.
Namun itu adalah mata biasa. Hingga tiba saatnya perasaan ini tercipta. Sosok
dirimu yang hanya dapat ku amati dari
balik meja, mampu membukakan mata hatiku. Pandangan yang dulu hanya dapat melihat
punggunggumu kini mampu melihat hatimu. Aku selalu berharap hatimu kosong, agar
aku bisa menjadi pengisi di hatimu.
Perasaanku
begitu tak karuan setiap detik mata ini melihat paras wajahmu. Hari-hari ku
begitu tak menentu. Entah apa pesona yang membuatmu begitu meracuni hatiku, aku
sungguh tak mengerti dengan perasaan ini. Semakin ku coba tuk mengerti, semakin
aku tak kuasa menahannya. Hati ini seolah berkata, “Perasaan ini adalah CINTA”.
Seketika aku tersadar ternyata aku bukan satu-satunya cewek yang menyukaimu..
aku pun mencoba tuk sejenak melupakanmu dan tak ingin peduli sedikit pun
tentangmu.
Detik yang ku lalui
tanpamu begitu terasa hampa, namun ku temui takdir itu menjawab dari tingkah
lakumu. Ku rasa aku yang begitu mencintaimu, tapi ternyata engkau memiliki cinta besar yang terpendam di hatimu itu. Sejak ku tau hal
itu aku pun sok jual mahal. Tetapi sikapmu membuat ku tak mampu berkutik.
Kini
tiba saatnya, kita pun semakin dekat dan membiarkan kasih sayang dan cinta ini
bersemi di taman indah lubuk hati kita. Sekejap ku rasakan indahnya kisah kita,
kini ku temui berjuta terpaan badai, membuatku berpikir “Salahkah jika kita
begitu dekat?”
By : Mutia.R
0 komentar:
Posting Komentar